Chapter 183
“Ya…kalau kamu suka, pacarin aja, Rik. Hahaha!”
“Semoga segala dosa dan amal ibadahnya diterima disisi
Sang Pencipta.” “Aamiin”
***
Dalam waktu kurang dari satu jam, Rao sudah tiba di depan bundaran bandara internasional yang terletak di Kecamatan Pujut, Lombok tengah. Pagi pukul sepuluh lewat lima belas menit Rao memasuki area bandara yang
kini telah beralih nama menjadi International Zainuddin Abdul Madjid. Ia lalu berjalan menuju pintu keberangkatan.
Rao berkumpul dengan kerumunan calon penumpang pesawat berlogo singa yang akan bertolak ke Singapore. Melihat Rao yang nampak kebingungan, petugas bandara pun menyapanya. Rao begitu gelisah. Pandangannya terus kearah pintu keberangkatan. Saking gelisahnya, kopi milik seorang pria yang sedang duduk sambil membaca majalah tumpah karena sapuan tangan Rao yang tak sengaja mengenai tas kecil di atas meja.