Chapter 178
Meskipun air matanya menetes tak karuan, ia masih tetap terlihat cantik dan memesona. Tak heran bila banyak cowok yang mengantri untuk mendapatkan cintanya Vero. Sayangnya, kini Vero mengandunganaknya Rao.
“Rao, aku tahu kamu nggak cinta sama aku. Kita itu sahabat. Tapi aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana. Aku mengandung anak kamu. Anak kita Rao.”
“Jadi, aku harus nikahin kamu?”
“Menurut kamu? Karena itu adalah satu-satunya pilihan Rao. Emang kamu nggak kasian sama aku? Aku tahu ini pilihan yang sulit bagi kamu, Rao.
Aku sebenarnya nggak terlalu peduli apakah kamu mau tanggung jawab atau nggak. Cuma orang tua aku pasti nggak rela dan marah besar kalau tahu anak yang aku kandung ini tak memiliki seorang ayah.”
“Kasih aku waktu untuk berpikir dan memutuskan, Ver.” “Okay. Maaf ya, Rao. Gara-gara aku kamu harus
menanggung ini.”
“Kamu nggak salah, Ver. Akunya aja yang khilaf.”