Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Ngapain sih kamu mesti berbohong kalau kamu sedang

mengandung anak aku? Supaya aku luluh dan bertanggung jawab atas apa yang pernah aku perbuat ke kamu? Itu yang kamu mau?”


“Aku tahu aku salah. Please, maafin aku ya, Rao,” Fania

memelas dan meneteskan air mata.

 

 

“Udahlah, Fan. Lupain aja. Yang penting kamu fokus

untuk sembuh.”

 

 

“Kamu mau maafin aku kan, Rao?”

 

 

“Kamu nggak salah kok, Fan. Akunya aja yang brengsek udah buat kamu jadi kayak gini,” Rao menggenggam tangan Fania lalu mencium kening Fania dengan penuh kasih sayang.

 

***

 

 

  

Hari demi hari berganti, tak terasa sudah memasuki bulan September. Namun, belum ada tanda-tanda hujanakan turun. Padahal sudah memasuki pekan kedua.

 

“Apaaaa, kamu hamil?! Aku nggak percaya, Ver!”

 

 

“Kok kamu bisa bilang begitu, Rao?! Ini adalah hasil

perbuatan kita, Rao.”


“Ver, kalaupun kamu hamil, itu pasti bukan anak aku. Iya kan?! Bisa aja kamu sudah ngelakuinnya mungkin sama teman-teman band kamu atau fans kamu.