Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

Rao nampak terkejut dan takut dengan kehadiran Vero di rumah sakit.

 

“Kok minta maaf sih? Ini kan bukan salah kamu, Rao. Namanya juga musibah. Lagian mana ada orang yang mau kena musibah.”

 

“Eh,  tapi aku masih  nggak habis  pikir  lho. Kok bisa- bisanya kamu sama adik aku jalan berdua. Naik motor


lagi.  Padahal kan  kalian  nggak  terlalu dekat.  Apalagi waktu kenalan itu, kayaknya nggak begitu interest kalau aku perhatiin. Lha, sekarang malah jatuh barengan.”

 

“Mmm, aku sih yang salah, Ver. Aku yang suruh Rao untuk ajak Fania jalan-jalan naik motor. Jadi begini deh.”

 

“Hus…husss…udah-udah. Nggak ada yang salah kok. Yang terpenting sekarang semoga Fania cepat sembuh.”

 

“Aamiin.”

 

 

“Ver, kalau gitu, aku permisi keluar bentar ya.” “Iya, Rao. Biar aku jaga Fania.”

“Rao, tunggu! Aku ikut,” Erik lalu keluar dari ruangan mengikuti Rao.

 

“Rik, aku masih kepikiran sama bayi yang dikandung Fania. Bagaimanapun juga itu adalah anakku. Aku belum sempat tanya ke dokter soal itu.”