Chapter 172
“Fania lagi di UGD. Masih dalam penanganan,” jawab
Rao dengan raut wajah sedih.
“Yang sabar ya, Rao. Kita doakan semoga Fania tak
mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan.”
“Iya, Tan. Makasi,” jawab Rao sambil mengusap wajahnya yang basah karena keringat dan debu.
Pukul 4 pagi Fania mulai sadarkan diri. Ia sudah dipindahkan ke kamar nomor 201 lantai tiga ruang Mawar. Fania harus opname beberapa hari ke depan.
Rao tampak setia menemani Fania di rumah sakit. Erik sudah berada di rumah bersama Tante Melky. Pulang setelah memastikan kondisi Fania baik-baik aja semalam.
Siangnya Erik datang bersama Vero membesuk sambil membawakan buah-buahan dan makanan.
“Rao, sepertinya kamu kelelahan dan kurang tidur. Nanti malam aku yang giliran jagain Fania di rumah sakit ya?” kata Vero menawarkan diri.
“Ver, Aku minta maaf ya.”