Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

Rao lalu mengenakan jaket itu ke Fania.

 

 

“Cie…cie…so sweet banget sih,” sahut Erik.

 

 

“Gara-gara jaket ini aku hampir digebukin massa!” “Hahahaha!” Erik dan Fania tertawa.

Fania pun tak menyangka kalau Rao akan bersikap se- romantis itu.

 

“Dinginnya angin malam nggak akan terasa karena ada kehangatan abadi di belakang aku.”

 

“Dasar gombal!” sahut Fania sambil tersenyum bahagia. “Okay, Rik. Aku pergi dulu ya!”

“Okay, Rao. Hati-hati ya! Have Fun.”

 

 

Rao dan Fania pun akhirnya menikmati kebersamaan, kehangatan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Fania memeluk pinggang Rao dengan eratnya.

 

“Fasta, asal kamu tau aja ya…sampai detik ini papa kamu masih gengsi untuk nyatain cinta ke mama secara langsung. Tolong kuatin mama ya nak!”

 

Mendengar itu Rao hanya tersenyum. Motor Honda CB itu melaju dengan pelan seakan memberikan salam ke serangga-serangga penguasa malam. Sepanjang