Chapter 168
“Jalani aja, Rao,” jawab Erik santai.
“Oiya, Rao! Sebelum kamu pergi, ada sesuatu yang aku mau kasih ke kamu.”
“Apa tuh, Rik,” tanya Rao penasaran.
Erik lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya yang ternyata berisi jaket jeans biru langit milik Rao yang memang agak lusuh.
“Lho! Bukannya jaket ini sudah aku buang ke tempat
sampah?!”
“Iya. Ini jaket kamu, Rao! Waktu kamu pergi aku ambil lalu aku cuci. Terus aku simpan dengan baik-baik di lemari aku. Aku percaya suatu saat jaket ini akan bernilai. Sekarang terjawab kan? Jaket ini memiliki sejarah. Mungkin kalau bukan karena jaket ini, kalian berdua nggak bisa seperti sekarang ini.”
“Jaket ini adalah jembatan cinta kalian berdua,” jawab
Erik.
“Memang sih udah lusuh, bau asap rokok, dan alkohol. Tapi ada cinta di dalamnya yang hanya bisa dirasakan oleh kalian berdua.”
“Filosofis banget. Sok puitis kamu, Rik,” celetuk Rao.