Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Kayaknya kamu pernah deh nulis nama kamu dan aku

terus ada gambar hati di batang pohon. Rao love Fania.”


 

“Udahlah, Fania. Kamu nggak usah mengarang bebas. Jangan mengada-ngada deh. Kapan aku pernah nulis gitu?!”

 

“Rao…apa kabar?!” Erik muncul dari belakang Rao.

 

 

Erik memang datang bersama Fania. Erik mendapat kabar dari Rian yang bekerja di Always Café kalau Rao ada di rooftop Always café dengan keadaan yang memilukan. Kemudian Erik menghubungi Fania untuk sama-sama melihat kondisi Rao yang sempat tak sadarkan diri karena telah diintimidasi oleh alkohol.

Rao terkejut dan tak menyangka Erik hadir malam itu. Erik dan Rao lalu berpelukan setelah sekian bulan tak berjumpa. Mereka melepas rindu. Air mata Rao membasahi wajah Erik.

 Rao masih tak percaya kalau sahabatnya itu datanguntuk bertemu dengannya. Ada rasa bahagia yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Terharu dan tentunya rasa bersalah. Rao kemudian meminta maaf kepada Erik.