Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Jika suatu saat nanti aku menyatakan cinta pada dirimu, bukan berarti aku lemah. Bukan juga karena luluh apalagi kalah. Bukan berarti aku benar-benar telah jatuh cinta. Semua itu semata-mata karena aku tak mampu menerjemahkan perasaan yang sesunguhnya pada dirimu. Mungkin lebih tepatnya bingung. Bingung dan lelah dengan semua ini.”


“Jika memang benar aku sedang jatuh cinta, apa alasan aku mencintaimu? Sejauh ini kamu adalah orang yang pernah membuat aku murka, tapi rasa itu selalu hadir. Makin menjadi kuat saat aku semakin membenci dirimu. Rasa yang aku sendiri geli untuk mengungkapkannya. Ingin kubunuh rasa ini. Rasa yang seharusnya tak kurasakan. Rasa yang tak bisa aku enyahkan.”

“Apakah aku harus menyanyikan lagu balonku ada lima agar dunia tahu kalau hatiku sangat kacau? Atau hanya pikiranku yang sedang semrawut.”

 

“Begitu banyak cara aku lakukan agar bisa melupakanmu. Namun, itu sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah aku kenal.”