Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Hahahha…Itu kamu udah tahuuu.”

 

 

“Aku lagi kepikiran sama mamaku, Rao. Dia lagi sakit dan betapa sedihnya dia kalau tahu anaknya yang sedang merantau ini dihinggapi berbagai macam permasalahan. Biasanya, ada sosok pria yang membuat aku kuat dalam menjalankan hari-hari. Aku rindu banget sama beliau. Hanya doa yang bisa aku kirim. Semoga ayah aku tenang di sana. Sosoknya emang nggak ada yang bisa gantiin.

 

“Maksud kamu?”

 

 

“Iya, Ayah aku. Sayangnya, dia…dia sudah nggak ada.

Dia sudah meninggal.”


Rao terenyuh mendengar curhatan dari Fania. Walaupun Rao sudah mengetahui saat membaca surat dari Fania. Matanya tetap berkaca-kaca dan tak bisa berkata-kata.

 

“Kamu sendiri gimana, Rao? Pasti kamu bahagia banget

ya masih memiliki ayah. Beda sama aku.”

 Rao tak kuasa membendung air matanya mendengar cerita-cerita Fania tentang keluarganya yang membuat Rao teringat akan sosok ibu, kakak, dan almarhumah adiknya.