Chapter 145
“Di Pelabuhan, Kak!”
“Ha, buset! Jauh banget!”
“Hahaha…becanda. Jemputnya di kantor aja, Kak. Aku sama sopir kantor kok. Btw, nggak keberatan kan jemput aku?”
“Yaelah, Fan. Kamu tuh kayak sama siapa aja. Yaudah, ntar
Kak Vero jemput deh. Kabari aja kalau udah di kantor ya!” “Okay, Kak Vero. Thanks ya.”
Sementara itu, Vero masih terngiang-ngiang dengan peristiwa semalam saat bersama Rao.
“Ya ampun, aku….”
***
Mobil sedan berwarna silver itu sudah terparkir di depan kantor Fania. Setelah dua puluh menit kemudian, barulah muncul mobil yang dikemudikan oleh Pak Musam itu bersanding dengan mobil Vero.
“Maaf ya, Kak. Udah lama nunggu ya?”
“Ah, nggak kok. Kakak juga baru selesai makan siang di warung nasi seberang sana. Eh! Btw, enak juga ya nasi campurnya di sana.”
“Oh, itu Warung InaQ Uli. Emang enak sih. Aku juga
sering makan siang di sana, Kak.”
“Hmm. Pantas aja ramai. Mana barang-barang Kamu, biar kakak masukin ke dalam mobil.”