Chapter 146
“Santai aja, Kak. Ntar Pak Musam yang bantu angkatin.” “Pak Musam, aku kayaknya langsung balik ya. Ini
kakakku udah jemput.” “Oh, iya, Mbak Fan. Siap!”
“Pak Musam berangkat ke Sumbawa-nya tadi malam kan? Sekarang sudah berada di Mataram. Ternyata memang benar kalau dulu Pak Musam pernah menjadi supir bus antarkota-antarprovinsi. Hihihi.”
“Haha! Kata siapa, Mbak? Gosip ah.”
***
“Hei, gimana kabar, Fan? Seru nggak di Sumbawa?” “Nyaman benar, Kak.”
“Ih, logatnya kok udah Sumbawa banget. Hahaha. Baru aja beberapa minggu.”
“Hehehe. Masak sih. Kak, di sana Fania banyak teman baru dan pengalaman yang tak terlupakan! Pernah, pas di Café Beskem, aku didaulat untuk nyanyi. Terus para pengunjung café ngasi aku duit. Hehe. Disawer!”
“Wih!Kereeennn dong!Terus-terus?”