Chapter 112
“Baguslah kalau begitu. Besok kamu urus semua proses
keberangkatanmu sama Ibu Yuna.” “Maaf, Pak. Berangkatnya kapan ya?” “Lusa. Hari Sabtu pagi.”
“Oh. Siap, Pak!” jawab Fania dengan antusias.
Pak Franky terkenal loyal dan baik hati. Itu sebabnya ia begitu dihormati oleh karyawan dan kliennya. Pak Franky seorang duda beranak dua. Sudah sepuluh tahun ia bercerai. Pak Franky sempat menaruh hati kepada Fania saat pertama kali melihat. Namun, ia segera sadar bahwa dirinya sudah tua sedangkan Fania masih muda. Justru ia harus diayomi. Pak Franky pun mengerti kalau cinta tak harus memiliki. Ia pun mengubur dalam-dalam hasratnya untuk memiliki istri muda.
***
“Wah! Baru aja tadi siang aku bertanya-tanya kapan bisa jalan-jalan ke luar daerah kayak Kak Vero, eh, sekarang dapat kabar dari bos untuk berangkat ke Sumbawa. Asyik! Sumbawa I’m coming!”