Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Rao, kalau mau ribut, please jangan di sini ya,” pinta Fania memelas. Rao menatap Fania penuh arti dengan jarak yang begitu dekat. Keringat dingin mengucur perlahan dan membasahi wajah Fania. Ia tak pernah merasakan senervous ini saat berhadapan dengan pria. Fania seakan tak memiliki tenaga dan amunisi lagi untuk meladeni Rao.“Oiya, aku minta maaf ya, Rao atas kejadian semalam. Maaf aku sudah ngaku-ngaku jadi pacar kamu. Aku jadi geli sendiri kalau ingat yang semalam. Seharusnya aku nggak berhak ikut campur urusan kamu. Apalagi aku nggak tahu duduk permasalahannya. Aku nggak sepatutnya berbicara seperti itu semalam. Mungkin kamu masih bertanya-tanya soal kehadiran aku semalam. Oke, aku jelasin. Semalam itu aku baru selesai menghadiri undangan teman aku di café sebelah. Terus aku liat ada motor kamu. Dari luar terdengar percekcokan antara kamu dan cewek-cewek itu. Entah kenapa, aku jadi pengen masuk ke dalam.