Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

Kamu terlalu berpikir negatif tentang aku. Kalau kamu memang benar sahabatnya, kamu nggak bakalan mukulin Erik. Kamu itu egois. Mau menang sendiri dan selalu merasa paling benar. Oiya, aku mau tanya ke kamu, apa maksud kamu perkosa aku?! Kamu mau lihat aku menderita? Kamu mau ngehancurin masa depan aku?! Jawab, Rao! Sekarang terbukti kan siapa yang sebenarnya orang yang pengen ngehancurin hidup orang lain. Kamu atau aku?! Jawab, Rao! Jangan diam aja!”

 

Rao termangu dan tersudut. Ia seperti kerupuk kena air. Melempem. Sementara Fania tak kuasa membendung air matanya. Ia lalu pergi meninggalkan Rao. Di rumah


kosong yang dipenuhi tumbuhan merambat itu, Rao tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ada penyesalan dan rasa bersalah yang teramat besar. Ingin rasanya ia menghentikan langkah Fania dan menghapus air mata Fania.