Chapter 98
Namun, ia sadar tak semudah itu menyembuhkan luka yang telah ia gores di hati Fania. Sore menuju sandekala, Fania mengajak Rao untuk bertemu di Taman Bunga Aura Regency untuk mengakhiri pertikaian, tapi belum menemui kesepakatan.
Melihat Fania menangis, Rao jadi teringat akan sosok ibu dan kakaknya. Kini Rao perlahan mulai sadar karena menyakiti Fania sama halnya dengan membuat kesedihan pada sang ibu dan kakaknya. Ini untuk kesekian kalinya ia membuat Fania meneteskan air mata.
Malam itu Rao benar-benar merasa berdosa dan mengakui segala kesalahannya. Di bawah sinar bulan purnama wajahnya menengadah ke langit sambil melaung. Serangga malam seakan menjadi saksi pertaubatan seorang badboy bernama Rao.
***
“Fan, kamu jaga diri baik-baik ya di rumah. Sekitar tiga minggu lagi kakak pulang kok.”
“Iya, Kak. Kakak juga jaga diri baik-baik ya di sana. Nggak usah terlalu banyak minum alkohol.”
“Hehe. Kamu tuh udah kayak mama aja, Fan.”