Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

Betapa terkejutnya Fania ketika melihat orang yang ada di depannya itu adalah Rao! Malam itu Rao tampak sangat elegan. Rambutnya yang dulu sebahu dengan warna maroon kini dicukur pendek dan berwarna hitam pekat. Mirip Arteta, pelatih klub sepak bola Arsenal.

 

“Rao, sini!” teriak Vero memanggil Rao. “Ya ampun.Kamu tambah cakep aja, Rao. Memang dasarnya kamu udah cakep sih. Mau diapain aja tetap keren. Hehe,” pujiVero.

 

“Halah! Peressss lu, Ver,” balas Rao.

 

 

“Oiya, Fan. Kenalin ini namanya Rao sahabat Kak Vero. Dia juga tinggalnya nggak jauh dari rumah kita lho, di Aura Regency juga,” Vero memperkenalkan Rao pada Fania.

 

“Rao, ini Fania. Sepupu aku dari Surabaya.”


Rao terdiam beberapa detik sambil menatap Fania. Fania memalingkan wajahnya ke arah Vero.

 

“Kok kalian pada diam sih. Oiya, maklum, kalian kan baru pertama kali bertemu jadi grogi ya. Hahaha!” Vero meraih tangan Rao dan Fania kemudian mempersatukannya di atas meja.

 

“Nah, gitu dong.”

 

 

“Oiya, Rao kamu mau pesan apa?”