Chapter 80
Sesekali ia melirik ke arah Fania yang pergi berlalu menuju rumahnya. Tempat Rao minum tak jauh dari rumah Fania. Hanya berjarak kurang lebih seratus meter.
Rao membuntuti Fania. Begitu Fania masuk pintu gerbang rumahnya. Rao membekap mulut Fania lalu menggiringnya menuju ke dalam rumah Vero yang tak terkunci. Di ruang tamu itu Fania mencoba memberikan perlawanan. Namun, Rao begitu kuat untuk ditaklukan. Fania berontak dan berusaha teriak sekencang- kencangnya. Lagi-lagi Rao berhasil menguasai keadaan.
Suara petir yang menggelegar menjadi prolog pertanda laga derby dramatis segera dimulai. Awan gelap nan
pekat sudah tak kuasa menahan beban. Hujan pun turun dengan derasnya seakan menjadi instrumen pendukung dalam pertunjukkan orsextra malam itu. Rao begitu ganas dan trengginas! Fania takluk dalam keadaan tanpa sehelai benang ditubuhnya.