Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

Pertempuran yang berdurasi sekitar dua jam itu dimenangkan oleh Rao. Fania merangsek kesakitan sambil meraih pakaiannya  yang berserakan. Air mata dan keringatnya berkolaborasi membasahi sekujur tubuh. Rao mempreteli Fania habis- habisan. Membombardir singgasana dan melenyapkan mahkota yang sudah terpatri selama dua puluh tahun.

 

Melihat Fania yang tergulai lemah tak berdaya, Rao menyeringai seraya mengenakan bajunya lalu meninggalkan Fania sendirian. Tangisan Fania pecah malam itu. Ia tak menyangka kalau Rao tega menodai kesuciannya. Tentu aja syok yang teramat sangat dirasakan Fania. Cermin di depannya seakan menertawainya. Namun, ada sisi dalam diri yang sebenarnya tak keberatan kehormatannya direnggut oleh Rao. Caranyalah yang ia sesalkan.

 

***


Usai peristiwa Serangan 14 Mei Rao in the House hari- hari Fania semakin gulita. Ia seakan tak memiliki semangat dalam menjalani hidup. Bahkan, sudah tiga hari ini ia selalu pulang lebih awal.