Chapter 72
Ia mendapati foto Rao. Tak berhenti disitu, Felisa lalu memeriksa laci Fania dan mendapatkan diary yang berisi tulisan tentang Rao. Inti dari tulisan itu adalah seorang Fania yang mengagumi sosok Rao dan memendam rasa cinta yang mendalam. Betapa murkanya Felisa Ketika membaca isi dari tulisan itu.
“Sorry, Fel. Lama. Perut aku kayaknya bermasalah lagi nih.”
“Dasar munafik! Aku pikir selama ini kamu adalah teman
yang baik. Orang yang sudah aku anggap seperti
saudara, tapi ternyata, aku salah. Kamu itu nggak lebih dari seorang pecundang!”
“Kamu ngomong apa sih, Fel?!”
“Udahlah! Nggak usah pura-pura lagi! Aku sudah tahu kok semuanya. Aku nggak nyangka kamu selicik ini,Fan!“
“Fel, aku beneran nggak ngerti sama apa yang kamu bilang. Maksud kamu apa?!”
Felisa lalu menunjukkan foto Rao.
“Rao,” ucap Fania.
“Ini apa!?” “Masih mau bukti lagi?!” tanya Felisa berapi-api. Ia mengambil buku diary yang ada di dalam laci Fania lalu membantingnya.