Chapter 41
“Oke. Mulai sekarang tugas aku ngerawat dan jagain
kamu sudah ada yang gantiin.” “Rao, tunggu!”
Rao keluar dari kamar Erik.
***
“Faniaaa!” teriak Sherly sambil berlari ke arah Fania. Mereka berdua lalu berpelukan seperti Teletubbies yang melepas rindu. “Gimana kabar kamu, Fan?! Long time no see yaa.”
“Hahaha. Baik, Sher!”
“Oiya, Fan. Kenalin. Ini Alvin, assisten aku.”
“Hai, Alvin. Aku Fania! Senang bertemu denganmu,”Alvin menerima uluran tangan Fania.
“Fan, yang tadi itu nomornya Alvin.”
“Oh, gitu. Okay. Aku save! Oiya, kita mau ke mana nih,
Sher?”
“Pengen liat sunset, Fan!”
“Kalau di Lombok mah mau liat sunset dari mana aja tetap keren kok. Namanya juga Paradise island. Hehe.” jawab Fania. “Oiya, ya. Benar juga! Pokoknya aku mau kamu nemenin kita sampai puas! Kamu jadi guidenya ya!”
“Yaelah, Sher. Aku aja baru dua kali menginjakkan kaki di Lombok. Pertama, pas masih umur lima tahun. Sekarang yang kedua. Aku baru sebulan lebih tinggal di