Chapter 28 - #CEMBURU
Jumat malam Rendi mengunjungi Fania dalam rangka road to malam Minggu. Rendi sudah duduk selow di teras rumah Fania dari pukul tujuh sambil menikmati lemon tea hangat.
“Sayang, aku lagi pengen nih. Hmm, kamu mau kan ML?” Rendi membisiki telinga Fania. Rendi kerap kali memaksa Fania untuk berhubungan badan, baik lewat chat WhatsApp ataupun secara langsung. Namun, Fania tetap pada pendiriannya.
“ML? Makan Lalapan maksudnya??”
“Yah, kok lalapan sih? Itu tuh… kolaborasi fisik.
Hehe…Making Love.”
“Aduh, gimana ya, Ren. Mmm,” Fania semakin merasa
risih setiap kali ditanya soal itu. Rendi akhir-akhir ini
seperti kucing yang lagi birahi. Nafsunya menggebu gebu.
“Katanya kamu cinta sama aku. Kamu pacar aku atau bukan sih, Fan?! Setiap aku bahas soal ini kamu selalu menyikapi dengan keragu-raguan. Kamu mau atau nggak?!” tanya Rendi dengan sedikit membentak.
“Bukan gitu, tapi aku belum siap, Ren. Nanti kalau kita
sudah ada ikatan resmi, baru deh.”