Chapter 24
Dan seperti biasa, pagi diawali dengan bersantai sambil minum kopi di warung Bude Rini. Rao selalu menjadi peserta pertama yang merongrong warung Bude Rini. Namun, kali ini bukan hanya sebatas nongkrong dan ngopi, melainkan ada motif lain dengan kehadirannya di warung Bude Rini. Yupz…mengintai rumah Vero dari kejauhan.
Pukul setengah delapan pagi mobil sedan berwarna putih berhenti di depan rumah Fania. Rao sempat mengira itu adalah Vero. Ternyata bukan, melainkan sesosok pria berpakaian rapi yang datang untuk menjemput Fania. Tak lama kemudian Fania keluar rumah. Pria itu membukakan pintu mobilnya untuk Fania. Mobil itu melintas di depan warung Bude Rini. Rao menatap tajam mobil itu dengan penuh kesal. Tiba-tiba aja mobil itu berhenti. Sang pemilik mobil membuka kaca sambil menyeringai menatap wajah Rao. Rao pun tampak semakin marah seakan-akan dilecehkan.