Chapter 22
“Woy…Burung hantu, keluar kamu! Ternyata kamu tinggal di rumah Vero!”
Betapa kagetnya Fania sore itu saat melihat orang yang ada di depan pintu gerbang rumahnya adalah cowok yang ribut dengannya beberapa hari yang lalu. Fania pun keluar menemui Rao. “Maaf ya, Mas. Nggak usah teriak- teriak di rumah orang kayak gitu dong. Pake ngatain burung hantu segala. Punya sopan santun nggak sih?”
“Suka-suka aku dong mau ngatain kamu apa!”
“Terus maksud kamu ke sini mau ngapain?! Lagi pula aku kan sudah minta maaf sama kamu. Oiya, hebat banget ya kamu tahu rumah aku.”
“Ini bukan rumah kamu, tapi rumah Vero!”
“Iya, ini memang rumah Vero dan Vero itu kakak sepupu
aku.”
“Vero itu pacar aku!” Fania terdiam sejenak begitu mendengar apa yang terlontar dari mulut Rao. “Serius kamu pacarnya kak Vero?!” tanya Fania dengan suara lirih. “Terus kalau kamu nanti nikah sama Kak Vero, berarti aku adik ipar