
Pagi dibangunkan bukan dengan mentari
Ramai mata terbuka melihat kabar negeri
Suci tak terlihat di atap angkasa
pekat debu terhirup nafasku.
Nadi seolah bersatu dengan bumi
Meski menyapa sudah tak bisa lagi
Pesan dari sesama menjadi se urat
Mendengar guncangan para rakyat
Suatu saat di waktu yang terlihat
Mereka bukan lagi malaikat
Bukan pula seperti penghianat
Hanya saja ada surat berisikan amanat
Debu seolah tak tersatukan
Pilu seolah tak pernah terlupakan
Hanya saja ini pesan dari rakyat
Semoga Anda bisa menjalankan amanat
Kita sama tak elok bila terus menghujat
Kita se tanah jumpa pun seperti panah
Menusuk di bagian jantung
Sampai terlihat oleh yang maha agung.
Padahal ini adalah negeri pratiwi
mengharumkannya lebih dari melati.
Siapapun pemimpinnya
Jujurlah dan lihatlah jangan dilukai kembali.
0 comments
Be the first to comment!
This post is waiting for your feedback.
Share your thoughts and join the conversation.