Kenal kan nama ku dimas, aku seorang pelajar sekolah menengah atas. Aku lahir dari keluarga sederhana yang sedang mencari jati diri, entah itu tentang percintaan, identitas, maupun spiritualitas.
Ayah ku seorang karyawan swasta disebuah perusahaan bank dan ibu seorang ibu rumah tangga. Aku dibesarkan dengan rasa kasih sayang dan kekuatan mental yang baik. Meskipun begitu, aku selalu di ajarkan untuk selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang aku inginkan.
Di sekolah pun aku tidak memilih teman dan tidak pernah memusuhkan siapapun. Sekolah ku adalah tempat ku mencari ilmu dan mencari kawan, aku pernah baca di internet katanya "banyak kawan, banyak ilmu". Karena dengan berkawan kita dapat belajar kehidupan diluar atau pun belajar berbagai macam sifat manusia.
Malam itu pukul 7 disebuah caffe, aku dan kawan ku rian sedang memenuhi undangan ulangtahun kawan kita yang bernama sari. Tak hanya kita berdua, sari pun turut membawa kawan nya yang berjumlah 2 orang. Kami pun memesan makan dan minum yang tentu saja semua itu dibayarkan oleh sari. Malam yang dipenuhi obrolan dan canda tawa itu pun harus terhenti ketika waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.
Rian : " Kenapa cepat sekali kalian pulang? padahal baru jam 11 malem" . "Kitakan perempuan gaboleh pulang terlalu malam" kata seorang teman sari. Sari : "iya ihh kasian mereka nanti dicari sama orang tua nya".
Kami pun langsung bergegas pulang dan menuju parkiran untuk mengambil motor. Salah satu motor teman sari mengalami mogok dan tidak mau menyala, aku yang kebetulan bisa mecoba memperbaiki nya. Setelah beberapa menit kemudian motor itu pun nyala "breem..." suara motor menyala. "Nah udah nyala nih" ucap aku. "Terima kasih banyak yaa" Jawab teman nya sari, Kami pun bisa melanjutkan pulang.
0 comments
Be the first to comment!
This post is waiting for your feedback.
Share your thoughts and join the conversation.