Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
Follow

“Setiap orang punya persoalan dan permasalahan yang berbeda-beda. Ketika kita menyadari, lekaslah untuk memperbaiki. Tetap semangat menjalani hari-hari karena hidup cuma sekali. Maka dari itu, buatlah menjadi berarti,” Fania memegang pundak Rao untuk pertama kalinya.

 

“Rao, balik yuk! Aku nggak nyangka bisa ketemu kamu di sini. Nggak nyangka lagi bisa melihat kamu menangis. Aku pikir kamu tuh nggak punya air mata. Hehehe. Bercanda!” Fania terkekeh.

 

“Rao, tahu nggak? Kamu tuh orang yang bisa buat aku sedih dan bahagia dalam waktu bersamaan. Kamu bingung ya dengan perkataan aku? Sama. Aku juga bingung dengan apa yang aku ucapin.”

 

“Hehe. Thanks ya, Fan!” “You’re welcome, Rao.”


Rao kembali beraktivitas mengantarkan roti pesanan walau pada akhirnya gagal fokus setelah bertemu Fania. Di sisi lain, Fania pulang dengan perasaan bahagia sambil    mengingat-ngingat    kembali    percakapannya

dengan Rao barusan.



***