Chapter 126
“Iya, Mbak. Hujannya seharian. Malamnya jam sebelas
lanjut lagi ternyata. Ckck.”
“Oiya, yang di daerah Seteluk dicancel ya?”
“Iya. Itu lokasinya di Sumbawa Barat. Tapi kan dicancel. Pak Franky kemarin kontak saya. Katanya cuma yang dua itu aja difokusin. Jadi, Mbak Fania nggak sampai sebulan di Sumbawa.”
“Oh. gitu? Oke. Siap, Bu.” “Let’s go. Kita berangkat!”
“Jarak dari villa ke Samota tak terlalu jauh, sekitar sepuluh menit.”
Pagi pukul setengah sebelas usai sarapan, Fania dan Bu Netty berangkat menuju lokasi proyek yang terletak di Samota. Di sana rencananya akan dibangun lagi perumahan mewah tahap dua. Pembangunan sudah berjalan sekitar tujuh puluh persen. Tampak Fania begitu sibuk berbincang-bincang dengan para calon pembeli serta pemilik rumah yang memang sebagian sudah ada penghuninya.
Pukul lima sore, Fania dan Bu Netty balik ke villa. Lelah sudah pasti. Perut pun harus diisi. Aromanya sudah tercium. Ikan bakar sudah menanti Fania dan Bu Netty.