Chapter 109
“Justru itu, Fan. Sekarang saya mau istirahat ke luar kota. Oiya, kamu tahu alasan saya memanggil kamu?”
“Nggak tau, Pak. Ada apa ya?”
“Saya mau menugaskan kamu untuk mengurus project di
Sumbawa kurang lebih selama satu bulan.” “Ha? Sumbawa?!”
“Iya. Sumbawa. Kenapa? Kamu sudah pernah ke sana?”
tanya Pak Franky dengan gaya bicara yang khas.
“Belum, Pak. Di Lombok aja saya masih nyasar-nyasar, Pak. Meskipun ibu saya orang asli Lombok, saya lahirnya kan di Surabaya.”
“Berarti keluarga kamu banyak di Lombok dong?”
“Kakek dan nenek, orang tua dari Ibu sudah meninggal. Kalau keluarga jauh mungkin ada, tapi saya nggak banyak tahu. Soalnya ibu saya jarang cerita, Pak. Ibu saya dua bersaudara. Saudaranya perempuan, lebih tepatnya sih kakaknya Ibu saya. Beliau tinggal di Bali, sekarang bersama suaminya. Kalau sepupu sih ada. Malahan saya tinggal sama sepupu saya di sini.”
“Berarti saudara-saudara kandung kamu tinggal di
Surabaya dong?”