Chapter 55
Dan yang suka sama kamu itu teman kantor aku. Dia berpeluang besar bisa dekat sama kamu. Mungkin juga jadi pasangan kamu sedangkan aku masih kamu anggap sebagai musuh.’
Dalam sunyinya malam dan dingin yang menusuk tulang lagu dari milik band Sheila on 7 berjudul “Mari Bercinta” menemani kesendirian Fania.
Di lantai dua rumahnya, Fania menerka-nerka tentang langkah apa yang akan dilakukan oleh Felisa selanjutnya untuk merebut dan mendapatkan hati Rao. Dalam lubuk hati yang paling dalam, ia tak rela jika Felisa menjadi kekasih Rao.
Apakah ini yang disebut dengan cemburu?
***
“Pagi, Mbak Fania!” sapa Deni, office boy kantor.
“Pagi, Mas Den!” jawab Fania dengan ramah. Fania lalu
masuk ke ruangannya.”
"Mas Den!”
“Iya, Mbak Fania. Ada yang bisa dibantu?” “Aku boleh pesan teh tawar nggak?”
“Ya tentu boleh dong, Mbak?”
“Tapi pakai gelas besar ya.Terima kasih, Mas Den.”
“Siap, Mbak!” jawab Deni dengan senyuman khasnya.
“Slamt Pgi Fan. Sbelmnya aku mau minta maaf
banget nih.