Chapter 6
Rao menatap Fania sambil mengacungkan jari telunjuknya.
“Aku nggak pernah nuduh kamu jambret tas aku! Aku cuma kasih tahu ke bapak-bapak ini kalau ciri-ciri orang yang jambret tas aku itu pakai jaket jeans biru muda.”
“Halah! Aku nggak mau tahu! Pokoknya kamu harus bertanggung jawab dengan semua ini!” Rao berapi-api.
“Kalau begitu, kita selesaikan aja di kantor polisi,” salah
satu penonton memberi solusi.“Udahlah, mending damai aja!” teriak tukang tambal ban. Beragam solusi diberikan, tapi Fania dan Rao tetap saling membela diri. Ya, karena mereka memang sama- sama tak bersalah. Malah menjadi korban. “Ingat ya, urusan ini belum selesai! Sampai kapan pun aku masih dendam sama kamu karena kamu sudah bikin malu aku di depan umum. Brengsek!” Rao pergi meninggalkan arena pertarungan diikuti oleh para penonton yang agak kecewa karena adu fisik seperti yang diharapkan gagal terjadi. Kerumunan pun berakhir seiring sorakan yang bergemuruh dari para penonton dan pengguna jalan.
***