第159話
Anak kita pasti sedih kalau ngeliat papanya masih doyan mabuk-mabukkan kayak gini. Fania mengelus dada.
Rao yang sedang tergeletak tak keruan di rooftop Always Cafe sambil menatap langit bertabur bintang. Perlahan ia terbangun ketika mendengar suara wanita. Setelah dari pantai, Rao merayakan kegalauannya di Always Café, salah satu café langganannya untuk menenggak arak. Bergelas-gelas arak sudah mengalir tak terelakkan ke dalam tubuh Rao.
Dengan mata berkunang kunang, ia masih belum sadar jika wanita yang ada di hadapannya itu adalah Fania. Fania lalu membasuh wajah Rao dengan air mineral. Rao mulai sadar dan terbangun.
“Fania.”
“Bukan. Aku bukan Fania. Namaku Fasta.”
“Fasta? Siapa Fasta? Kamu Fania kan?” tanya Rao sambil mengusap wajahnya.
“Hahahaha…iya aku Fania. Cewek yang paling kamu benci di muka bumi ini dan kamu adalah badboy yang buat mamanya Fasta jatuh hati,” jawab Fania sambil mengelus-elus perutnya.