Sidzia Madvox2024/02/16 06:23
フォロー

“Hehe. Pak Musam ada-ada aja deh. Kalau gitu bungkus lagi ya? Siapa tahu mau makan lagi di kapal.”

 

“Ah, nggak, Mbak. Eh, tapi kalau dipaksa sih saya nggak bisa nolak. Apalagi yang nawarin Mbak Fania. Hehe.”


“Iiihh…Pak Musam…paling bisa deh. Pak Musam, pasti istri Pak Musam bahagia terus ya karena selalu dibuat ketawa sama Pak Musam?”

 

“Ah, nggak juga, Mbak. Dia itu kalau bahagia pas saya

kasih duit aja.”

 

 

“Haha! Semua orang juga gitu kali kalau dikasih duit mah bakalan senang, Paaakkk.”

 

***

Kapal yang mereka tumpangi berangkat pukul sepuluh pagi Waktu Indonesia Tengah. Kapal yang berukuran tak terlalu besar itu dengan tenang berlayar. Cuaca yang cukup cerah menjadi awal yang indah dalam sebuah perjalanan. Fania begitu terkesima akan pesona bahari.

Mengitari sudut-sudut kapal dan diberikan kesempatan oleh nahkoda untuk memegang kemudi adalah pengalaman yang berharga dan tak terlupakan bagi Fania.